Minggu, 23 Februari 2014

SALAH MENGARTIKAN


*Cerpen ini hasil imajinasiku saja, dan tulisan pertama ku, maaf kalo masih jelek*


"Maaf aku gak bisa" itulah jawaban yang dia berikan setelah aku menyatakan perasaanku dan berharap dia menjadi pasanganku. Dia adalah Hana wanita yang aku sukai sejak awal kita bertemu, bisa dibilang dialah cinta pandangan pertama ku. Tapi dia telah menolak cintaku meski tanpa ada alasan yang jelas. Dan sekarang semua berubah setelah kejadian itu.

Dulu kita adalah teman yang dekat, sudah lama kita saling kenal. Dia telah menganggapku sebagai sahabatnya, dan dia juga menganggapku sebagai kakaknya karena memang aku lebih tua beberapa bulan. Sejak kelas 1 smp sampai kelas 1 sma kita selalu satu kelas namun kelas 2 sma kita mulai beda kelas karena aku lebih memilih jurusan ips dan dia memilih jurusan ipa. Meskipun berbeda kelas tapi kita masih tetap dekat bahkan sering bermain bersama.  Hari demi hari aku semakin dekat dengan Hana dan perasaan suka yang aku simpan sejak awal kita bertemu pun semakin tumbuh. Karena aku merasa nyaman dengan hana, aku pun berencana untuk menyatakan rasa cintaku. Dan hari ulang tahun hana satu minggu lagi, aku pikir itulah moment yang tepat untuk menyatakan perasaanku.

Seminggu kemudian, hari ulang tahun hana pun tiba. Dengan membawa seikat bunga dan sekotak kado akupun datang ke kelas hana.
"Hana.. Selamat ulang tahun yaa" kataku sambil memberikan bunga dan kado untuknya.
"Terima kasih ya.. Kak" jawab Hana.
"Ciee.. Ciee.." Sahut meriah teman satu kelas Hana.

Aku meninggalkan surat di atas bunga, dan berharap dia akan membacanya. Setelah itu aku kembali ke kelas ku untuk melanjutkan pelajaran dan menanti jawaban dari surat itu. Setelah satu minggu terlewati dan jawaban dari hana pun tak kunjung dating aku pun pasrah dan mengira surat itu tidak dia baca. Tiba tiba "kriing.. kriing.." tanda panggilan masuk dan ternyata dari hana.
"Hallo, ada apa Han?" Kataku mengawali percakapan.
"Hallo kak, ada yang aku mau omongin kak tentang surat yang di bunga itu" Jawab Hana panjang lebar. "Iya" Kataku.
"Sebelumnya makasih ya kak atas kadonya, tapi soal surat itu, maaf aku gak bisa, tapi kita masih bisa jadi sahabat kok kak" Katanya.
"Tapi kenapa gak bisa?" Tanyaku. "tutt.. tutt.." Dia menutup telpon tanpa menjawab pertanyaan ku.

Aku bingung mengapa dia tidak menerima cintaku, padahal kita sudah lama saling kenal dan akrab. Keesokan harinya, saat kita bertemu keaadaan sedikit berbeda, aku sedikit kaku ngobrol dengan Hana kerena terus memikirkan surat yang aku kasih kemarin. Aku kira Hana aka menjauh dariku, Tapi Hana memang sahabat yang baik, dia menganggap tidak ada yang perlu dipermasalahkan tentang surat itu. Akupun lega karena tidak perlu menjelaskan tentang pernyataanku dan aku mulai sadar kalau dia cuma menganggapku sebagai sahabatnya saja, mungkin aku yang salah mengartikan persahabatan kita.

-END-